Dengan terbiasa bermain puzzle, lambat
laun mental anak juga akan terbiasa untuk bersikap tenang, tekun, dan
sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat ia
menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motifasi untuk
mencoba hal-hal yang baru baginya.
Puzzle sudah bisa dimainkan oleh anak
berusia 10 bulan, tentunya dengan kepingan gambar (puzzle) yang sedikit
dan tingkat kesulitannya lebih mudah. Untuk awal, kenalkan anak anda
dengan puzzle sederhana yang terdiri dari sebuah keping saja, misalnya
gambar ikan. Jadi si kecil hanya memasukkan satu buah kepingan gambar
tersebut kedalam lubangnya. Makin tinggi usia anak, biasanya tingkat
kesulitan lebih rumit. Dari yang hanya satu kepingan gambar, kemudian
menjadi sebuah gambar yang dipotong menjadi 2, 3, 4 dan seterusnya.
Semakin banyak gambar dan kepingan gambarnya, semakin tinggi tingkat
kesulitannya.
Permainan Puzzle mempunyai banyak manfaat, diantaranya :
- Meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat anak belajar berkonsentrasi.
Saat bermain puzzle, anak akan melatih
sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan
berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar
tersebut.
- Melatih koordinasi tangan dan mata.
Anak dapat melatih koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar.
- Meningkatkan Keterampilan Kognitif.
Keterampilan kognitif (cognitive skill)
berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Puzzle
adalah permainan yang menarik bagi anak balita karena anak balita pada
dasarnya menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik. Dengan bermain
puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.
- Belajar bersosialisasi.
Dua anak yang bermain bersama-sama
tentunya butuh diskusi untuk merancang kepingan-kepingan gambar dari
puzzle tersebut. Anak yang lebih besar akan merasa senang jika dapat
membantu anak yang lebih kecil, sebaliknya pun begitu, sehingga akan
tercipta suasana yang nyaman dan terciptanya interaksi ketika bermain.
- Melatih kesabaran
Dengan bermain puzzle anak bisa belajar melatih kesabarannya dalam menyelesaikan suatu tantangan.
- Melatih daya ingat
Bermain puzzle akan melatih daya ingat
anak tentang bentuk dan warna puzzle yang yang akan disusun. Anak akan
mengingat gambar yang dilihat sebelum menyusunnya.
- Melatih nalar
Puzzle dalam bentuk manusia akan melatih
nalar mereka. Anak akan menyimpulkan di mana letak kepala, tangan, kaki
dan lain-lain sesuai dengan logika. Jika sudah menaruh bagian hidung
berarti mulut ada di bagian bawahnya.
Orangtua harus memperhatikan bahwa
kemampuan tiap anak itu berbeda. Biasanya anak yang sejak dini sudah
dikenalkan dengan puzzle akan lebih mahir dan terbiasa bermain
puzzle. Oleh karena itu, para orang tua yang akan memilih puzzle untuk
anaknya, jangan berdasarkan umur, tetapi bergantung kepada kemampuan si
buah hati. Umumnya, anak-anak yang kuat kemampuan visualnya, akan lebih
mudah dan cepat menyelesaikan permainan ini.
Selain itu tugas sebagai orangtua adalah
mendampingi mereka dan memberikan kesempatan pada anak untuk berusaha
sendiri menyelesaikan puzzle tersebut. Kita bisa memberikan pengarahan
kepada anak jika anak mengalami kesulitan. Namun jika anak sudah mulai
terlihat frustasi dan tidak bisa melanjutkan kembali kita bisa
menawarkan untuk beristirahat atau melakukan aktifitas yang lain. Jika
anak anda berhasil menyelesaikan puzzle tersebut, berikanlah ia pujian.
Kemudian tanyakanlah seputar gambar yang telah berhasil ia selesaikan,
untuk mengetahui sejauh apa dia memahami gambar tersebut.
Sumber : Blog Pondok Ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar